Rabu, 26 Februari 2014

negara BUNGLON

ya saya sendiri adalah salah satu orang di indonesia ini yang tidak mempunyai SIM .dimana di negara ini SIM adalah kewajiban bagi pengendara bermotor.memang akhir akhir ini sring megalami tilangin di daerah saya.banyak denda denda entah dari pasal pasal apa dimana saya juga tidak mengetahuiya.
gag pakek helm ! sekian
gg punya sim ? sekian
gag bawa stnk ? sekian


pernah tidak mendengar ANDA BERKORUPSI ? sekian.
MAV BAPAK ANDA BERKORUPSI 3M hasil DANA bla bla bla dan anda di denda ?
apa pernah kalian mendengar perkataan seperti itu ...
TIDAAKKKK !! dan hati anda berkata serentak

sudah paham kan dengan negara bunglon ini ?
yang banyak oknum berubah ubah...
hahahah aku rasa anda sangat paham

GURU ? untuk saat ini

Guru
saling berkompetisilah untuk memperoleh gelar guru favorit dari para siswamu. Lakukanlah kompetisi tersebut tidak hanya setiap setahun sekali, melainkan setiap hari, jadi murid ibarat juri yang memberikan poin/skor/nilai terhadap kreativitas & kualitas guru dalam mengajar ”setiap hari”. Sehingga, selain kita yang suatu saat merasa payah ketika mendapatkan peringkat kelas paling rendah, guru juga turut merasakan kekurangannya dalam mendapatkan hati dari para peserta didiknya, hal itu dapat dinilai dari peringkat guru idola mulai dari yang tertinggi sampai terendah. Tahu kan jika kita mendapatkan nilai yang kurang memuaskan? Kita akan berusaha untuk memperbaikinya. Bagaimana jika guru yang mengalaminya? Mereka secara naluri pasti berusaha merubah pola mengajar yang diterapkan supaya lebih baik dan menarik sehingga tidak membuat bosan para siswanya. selanjutnya, kita tidak lagi mengenal guru yang memanfaatkan profesinya untuk sekedar mendapatkan gaji demi memberi nafkah keluarga, tetapi memang benar-benar memiliki niat serius untuk mencerdaskan peserta didiknya

Selasa, 25 Februari 2014

cappuccino


cappuccino..
liburan yang keji.liburan yang tak pernah bersahabat denganku
hanya ada liburan yang sepi
tak ada warna warni keindahan disini.
ku termenung,diam,
tak ada pikiran dariku untuk melangkah.
ya tubuh ini sudah tertarik oleh cappuccino di sebelahku.sudah melekat di tubuh hingga ku beranjak dari tempat dudukku pun aku tak sanggup.

pernah dulu ketika malam minggu tiba.
aku mencoba beranjak dari sini
meninggalkan secangkir cappuccino ku demi mencari kebahagian di luar.
tetapi lagi lagi aku kepikiran cappuccino.
lagi lagi di tengah keramaian aku ingat dengan cappuccino,

cappuccino..
cappuccino,,
kalaupun engkau benda yang hidup mungkin sudah ku jadikan pacar :D