Guru
saling berkompetisilah untuk memperoleh gelar guru favorit dari para
siswamu. Lakukanlah kompetisi tersebut tidak hanya setiap setahun
sekali, melainkan setiap hari, jadi murid ibarat juri yang memberikan
poin/skor/nilai terhadap kreativitas & kualitas guru dalam mengajar
”setiap hari”. Sehingga, selain kita yang suatu saat merasa payah ketika
mendapatkan peringkat kelas paling rendah, guru juga turut merasakan
kekurangannya dalam mendapatkan hati dari para peserta didiknya, hal itu
dapat dinilai dari peringkat guru idola mulai dari yang tertinggi
sampai terendah. Tahu kan jika kita mendapatkan nilai yang kurang
memuaskan? Kita akan berusaha untuk memperbaikinya. Bagaimana jika guru
yang mengalaminya? Mereka secara naluri pasti berusaha merubah pola
mengajar yang diterapkan supaya lebih baik dan menarik sehingga tidak
membuat bosan para siswanya. selanjutnya, kita tidak lagi mengenal guru
yang memanfaatkan profesinya untuk sekedar mendapatkan gaji demi memberi
nafkah keluarga, tetapi memang benar-benar memiliki niat serius untuk
mencerdaskan peserta didiknya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar