Sebelum kutulis semua
apa yang ingin ku lontarkan untuk memberi sedikit ketenangan. Ya maksudnya
bukan untuk ketenanganmu. Ini semata-mata hanya untuk member ketenangan pada
diriku sendiri yang saat ini masih sangat sulit untuk belajar mengagumimu, mengindahkanmu,
sekedar mempertahankan posisiku sebagai pengagum yang mulai menggelepar karena
sudah hampir tidak berdaya lagi menghadapimu. Menghadapi sosok yang menurutku
memang sengaja di cipta oleh tuhan untuk meng-iming-imingiku supaya aku lebih
giat lagi dalam menggapai semua keinginanku. Aku disini tak hanya ingin
menggambarkan betapa keegoisan telah merasuk kedalam relung-relung jiwa seakan
telah menjadi dogma atas segalanya walaupun tetap aku percaya maha segala
adalah tuhanku. Tapi mengertilah aku disini masih ingin menulis dan menulis
lagi untuk sejarah untuk romansa kehidupanku. Kelak supaya tahu anak cucuku aku
pernah melakukan apa saja selama hidupku.
Tidak tahu harus ku
awali dari mana datangnya rasa itu. Yang aku tahu hanya terasa aneh gelagat dan
apa pun yang kulakukan. aku sampai menganggap bahwa diriku ini memang bukanlah
diriku yang dulu. Apa memang karena proses pendewasaan diri atau karena semakin
hari aku bertambah tua. Aku lupa akan makna, aku lupa akan esensi kebiasaanku
yang dulu hura-hura, sering melakukan hal-hal yang merugikan. Sampai saat ini
aku tak melihat itu ada pada diriku lagi. Aku bersyukur bisa mendapatkan
pendidikan di jenjang S1, aku banyak belajar mengenai banyak hal. Meskipun
memang hal-hal tersebut awalnya belum bisa merubahku menjadi sosok yang saat
ini kau lihat.
Hari itu mengawali
rasa kagum akan sesuatu yang ada dalam dirimu, semenjak hari itu aku pun mulai
diam-diam menyimpan rasa ku untuk segera memilikimu, aku masih merasa belum
pantas untuk bisa memiliki dirimu yang begitu membuat pikiran tak tahu lagi
harus kemana. Hingga aku pun mendapatkan sebuah gagasan bagaimana cara untuk
memperbaiki pola hidup yang dari aku TK sampai sekarang ya begitu-begitu saja.
Hari-hari berlanjut
aku masih di tawan oleh rasa itu, rasa yang selalu mengikutiku saat berada di
kelas, di kamar, di warung, di rumah, di jalan, dimana saja sampai suatu ketika
sadarku aku telah beberapa kali memimpikanmu. Ya itu adalah suatu nikmat yang
diberikan tuhan bisa mempertemukanku denganmu dalam mimpi. Hingga aku bisa
lepas gelak tawaku bersamamu.
15 mei 2014 adalah hari bertambahnya umurmu, aku tahu hari lahirmu bukan
karena aku petugas sensus melainkan memang aku aja yang lagi kepo nyari-nyari
mengenai biodatamu di FB. Sebelum hari itu aku berfikir keras untuk membuat
sebuah kejutan, walaupun kejutanku memang tak mengejutkan sih biasanya tapi
itulah usahaku. Dalam otak hanya ada satu bagaimana supaya kejutan ini bisa
memberikanmu sedikit kebahagiaan dalam hal berbagi.
Aku tak mau
mengecewakan seseorang yang selama ini menjadi semangatku. Aku pun tak biasa
jika aku di remehkan karena memang dari kecil aku anak yang keras kepala. Kalau
sudah bilang A ya mau gak mau itu yang harus di penuhi. Namun, untuk dewasa ini
mungkin aku akan mulai untuk meniadakan ke egoan ku, mengingat aku hanya sosok
pengagum dari wujud peranakan Ibu Hawa tapi jauh garis keturunannya. Iya kan
ngelantur lagi aku ngomongnya. Oke kembali ke topik utama.
Jika semua yang
berkehendak adalah tuhan, maka aku hanya bisa berusaha. Entah aku akan seberapa
kuat mempertahankan keteguhanku. Entah seberapa lama aku akan tetap menunggu. Mungkin
semua akan ada akhir. Aku pun sampai saat ini hanya bisa menerka-nerka apa yang
ada di ujung nantinya. Entah aku kuat sampai akhir, atau pupus saat semua hal
yang tak aku inginkan terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar