Selasa, 14 Januari 2014

Jaranan NIng Nong Gleng :D

JARANAN 7Seperti diketahui banyak orang, jaranan merupakan salah satu tarian tradisional khas kota jombang dan sekitarnya. Selain sebagai hiburan, seni jaranan juga dikenal sebagai alat pemersatu masyarakat di jombang. Meski berupa tarian, jaranan memiliki ciri tersendiri, baik dari tarian, pakaian yang dikenakan, serta irama yang mengiringinya. Kesenian ja­ranan asli jombang, biasa diiringi dengan berbagai alat musik, seperti gamelan, gong, kendang, kenong.untuk khas tarian jaranan dari jombang saya belum tau soalnya saya tidak paham dengan yang namnya nari menari :D

ada sedikit cerita tentang jaranan,mari kita bahas :D
Jaranan, sebenarnya menggambarkan cerita masa lalu, ketika Raja Bantar Angin, seorang raja dari Ponorogo bermaksud melamar Dewi Songgolangit, putri cantik dari kerajaan Kediri, atau yang biasa disebut juga dengan Dewi Sekartaji atau Galuh Candra Kirana. Konon, karena wajahnya jelek, Raja Bantar Angin akhirnya menyuruh Patihnya, yang bernama Pujangga Anom, seorang patih yang dikenal sangat tampan. Agar Dewi Sekartaji tidak tertarik dengan Patih Pujangga Anom, Raja Bantar Angin memintanya memakai sebuah topeng buruk rupa. Lalu Patih Pujangga Anom, datang ke Kerajaan Kediri, menyampaikan maksud rajanya. Putri Sekartaji, yang mengetahui Patih Pujangga Anom mengenakan topeng, merasa tersinggung, lalu menyumpahi agar topeng tersebut, tidak bisa dilepas seumur hidup.

Raja Bantarangin, akhirnya datang sendiri ke Kera­jaan Kediri. Sebagai gantinya, Dewi Songgolangit meminta 3 persyaratan. Jika Raja Ban­tarangin bisa memenuhi, dirinya bersedia diperistri. Tiga syarat tersebut, binatang berkepala dua, 100 pasukan berkuda warna putih, dan alat musik yang bisa berbunyi jika dipukul bersamaan. Sayangnya, Raja Ban­tarangin, hanya bisa meme­nuhi 2 dari 3 persyaratan tersebut, 100 kuda warna putih yang digambarkan de­ngan kuda lumping, alat mu­sik yang bisa dipukul bersamaan yakni gamelan. Sehingga, terjadi pertempuran diantara keduanya. Kerajaan Kediri, datang dengan membawa pasukan berkuda, yang kini digambarkan sebagai jaranan, sementara Kerajaan Ponorogo membawa pasu­kan, yang kini digambarkan sebagai Reog Ponorogo.

Di perjalanan, terjadi pertempuran. Raja Ponoro­go yang marah, membabat macan putih yang ditunggangi patih Kerajaan Kediri, dengan cambuk samandiman, hingga akhirnya melayang ke kepala salah satu kesatria dari Ponorogo. Bersamaan dengan kejadian tersebut, seekor burung merak, kemudian juga menempel dikepala kesatria tersebut, sehingga ada kepa­la manusia yang ditempeli kepala macan putih dan merak, ini yang sekarang disimbolkan Reog Ponorogo. Bahkan, dalam tarian reog, semua penari juga membawa cambuk. Sementara dalam kesenian jaranan, menggam­barkan pasukan berkuda Dewi Sekartaji yang hendak melawan Raja Ponorogo. Barongan, Celeng dan atribut di dalamnya, sebagai simbol, selama dalam perjalanan menuju Ponorogo yang melewati hutan belantara, pa­sukan juga dihadang berba­gai hal, seperti naga, dan hewan liar lainnya.


terlihat bagus kan ceritanya.tapi jaranan khas jombang tergolong sulit untuk dipikirkan.kebnyakan jaranan khas jombang sedikit aneh ketika kalian melihatnya.tarian dari jaranan itu sendiri sangat jauh dari tarian jaranan di mana mestinya.kebnyakan jaranan khas jombang hanya memutar dengan kemenyan sebagai pusatnya..hingga beberapa detik kemudian terjadilah adegan kesurupan.setelah itu penonton mulai bebas dengan meniup peluit hingga berkali kali hingga jaranan akan mengejar orang tersebut.mungkin ada pertayaan yang besar dan bnyak orang akan sulit menjawabnya .KENAPA JARANAN KETIKA TERDENGAR PELUIT MEREKA MARAH ? apa ada sedikit masa lalu dengan peluit yang bikin hati jaranan kacau ..atau jaranan pobia banget sama peluit.hehehe..,hanya cerita singkat yang bisa saya ceritakan.itupun saya bisa cerita di karenakan kemarin saya melihat di desa ini.dan sedikit bertanya tanya dengan orang tentang apa aja yang ada di kesenian ini.

2 komentar:

  1. mbam blog mu gk mbok beri iklan2 ta? wkwkwkwkwk

    BalasHapus
  2. iklan sari roti koyok e...hahahaha..sek tak mengajukan proposal nng sari roti

    BalasHapus