Sabtu, 07 Juni 2014

PENTINGNYA PENDIDIKAN KELUARGA UNTUK ANAK USIA DIN




 

Pendidikan itu ibarat sebuah pakaian yang dapat menaungi pemakainya dari sengatan panasnya matahari .tetapi pakaian ini tidak dapat dibentuk dalam awang awang. Melainkan harus di tata sedemikian rupa sehingga menjadi lebih indah dan asri.

Oleh karena itu, mereka yang menciptakan sebuah pakaian tentunya bertanggung jawab atas terbentuknya pakaian yang asri dan indah agar dapat menjadi sebuah pakaian yang nyaman untuk pemaikainya.begitu pula dalam mendidik anak . Apabila anak di arahkan sesuai dengan kapasitas, potensi dan perkembangan serta tahapan-tahapan yang akan dilaluinya , maka anak akan menjadi penyejuk sanubari dan menyenangkan bila dipandang mata.

Dari pernyataan di atas sudah dijelaskan bagaimana pentingnya suatu pendidikan,dimana pendidikan itu sendiri yang menentukan suatu masa depan seseorang kelak. Akan tetapi, dalam pendidikan di Indonesia sendiri, tingkat pendidikannya semakin rendah.mungkin bisa dikarenakan kualitas para pendidik masih tergolong lemah dalam menggali potensi anak. Para pendidik pun seringkali memaksakan kehendaknya tanpa pernah memperhatikan kebutuhan, minat dan bakat yang dimiliki siswanya. Padahal proses pendidikan yang baik itu dengan memberikan kesempatan pada anak untuk kreatif. Itu harus dilakukan sebab pada dasarnya gaya berfikir anak tidak bisa di arahkan. Oleh karena itu, kita sendiri yang nantinya sebagai orang tua harus bisa mendidik anak dengan baik. Dikarenakan pendidikan di negara kita sendiri pun masih lemah. Jadi, pintarnya pintarnya kita dalam mengajarkan sesuatu pada anak kita sendiri .

Mendidik anak tidaklah gampang, kita harus mepunyai persiapan. Pertama, kita harus membentuk anak secara akhlak, yakni dengan keadaan jiwa yang terlatih sehingga kita benar benar telah mengajarkan anak dengan  mudah dan spontan. Kedua, kita harus mengajarkan konsep spiritual karena  kecerdasan spiritual dan mengembangkan kemampuan anak dalam bersikap dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan yang terakhir kita juga harus mengajarkan tentang sosial kepada anak . Tentang bagaimana anak menyesuaikan diri dengan norma-norma yang ada di lingkungannya, tentang moral dan tradisi. Akan tetapi, sebelum kita mendidikan anak anak kita harus menyesuaikan perkembangannya dan mengembangkan potensi anak karena kalaupun saat kita mengajarkan sesuatu pada anak dan tingkat perkembangannya belum memenuhi tahap pencapainya anak, anak akan sulit menerima apa yang anda ajarkan, jadi kita harus mempunyai suatu kriteria pencapaian perkembangan anak. Entah itu dari pihak LSM yang menaungi pendidikan anak ataupun kita sendiri yang mencari sendiri dari sumber sumber yang menurut anda sudah terpercaya agar kita dapat mengontrol laju perkembangan anak kita nanti.Banyak cara untuk melakukan suatu pendidikan kepada anak diantaranya, pendidikan di sekolah, pendidikan di lingkungan masyarakat, dan pendidikan dalam keluarga. Dimana kalau pendidikan di sekolah adalah pendidikan dimana anak ditempatkan dalam suatu wadah pengembangan kompetensi anak. Di dalam sekolah pun terdapat guru yang membimbing anak tesebut dalam menjalani dunia pendidikan. Pendidikan di lingkungan masyarakat, dimana kompetensi perkembangan anak tergantung dimana lingkungan anak itu ada. Lingkungan itu sendiri akan memberi pengalaman kepada anak. Entah anak akan mendapatkan pengalaman yang positif maupun negatif, tergantung lingkungan yang memberikan pengalaman anak itu. Untuk pendidikan dalam keluarga, disini keluargalah yang sangat berperan aktif dalam mendidik anak, dimana keluarga akan mendidik anak dengan ide ide mereka sendiri. Dalam keluarga juga yang berperan dalam memberi masukan tentang pengalaman pengalaman anak yang menurut mereka negatif.

Memang dalam proses pendidikan anak kita harus hati-hati, meskipun kita sudah memasukkan ke sekolah anak usia dini , namun banyak juga pengaruh pengaruh yang datang dari lingkungan tersebut. Pengalaman pengalaman dari teman, guru, ataupun orang disekelilingnya. Apalagi anak-anak memiliki sifat imitasi. Imitasi itu sendiri adalah peniruan sesaat yang dilakukan anak dalam memperhatikan perilaku dan perkataan maupun sikap orang lain. Jadi, anak sangat gampang menirukan omongan orang lain. Entah itu omongan yang baik ataupun buruk, anak pun juga belum mengerti tentang bicara atau ucapan yang baik.

Dalam pendidikan di lingkungan masyarakat pun sama , dalam  lingkungan anak pun belum tentu pengalaman pengalama yang didapat oleh anak itu positif semua. Melainkan antara positif dan negatifnya sama. Pintar-pintar anak dalam menyaring pengalaman-pengalaman negatif itu. Dalam penyaringan ini diusahakan keluarga dapat membantu anak dalam menyaring pengalaman yang negatif pada anak. Mungkin ketika anak baru pulang dari bermain di lingkungan sekitar. Kita dapat bertanya tentang pengalaman anak apa yang dia dapat. Kalaupun ada pengalaman yang menurut anda negative kita wajib memberi anak masukan dari pengalaman tersebut.karena anak memiliki sifat peniru itu, diusahakan sesering mungkin kita bertanya tentang pengalaman anak dan memberi saran dari pengalaman tersebut.

Yang terakhir, kita membicarakan tentang pendidikan dalam keluarga. Dimana terjadi suatu pembelajaran yang ada di ruang lingkup keluarga. Dimana keluarga adalah suatu tempat yang sangat menentukan tumbuh kembang anak. Dimana dalam keluarga ini anak di didik tentang tata cara, kesopanan, dan norma-norma yang ada di lingkungannya. Dalam keluarga juga anak bukan hanya didik dari segi materi tapi anak diajarkan tentang pertumbuhannya. Tentang bagaimana anak tumbuh dengan sehat berikut ada cara mendidik anak dengan teladan.bagaimana kita akan mengajarkan kepada anak dengan baik dan benar.

Disini penulis akan meberi sedikit percakapan dari seorang anak kepada ibunya.tentang bagaimana perkataan ibunya yang mungkin tidak baik untuk anak tetapi disampaikan kepada anak.padahal resiko terhadap anak ini sangat besar.

 

Ardi seorang anak yang lucu dan lincah.dalam usianya

Yang masih empat tahun ini dia menjadi dambaan orang tuanya.

Suatu hari ketika ardi sedang melompat,tiba tiba dia terjatuh.

ibunya dengan spontan berkata “ kasihan deh lo !”

kata kata inipun sangat berkesan oleh ardi.

Dan lain waktu ketika seseorang yang mengalami kecelakaan

Ataupun kesalahan dan saat itulah ardi berujar

“kasihan deh lo !“

 

 

Dari cerita atas dapat disimpulkan bahwa anak sangat suka menirukan perkataan orang lain.apalagi perkataan yang ditirukan tadi sangat berkesan bagi anak.di dalam cerita di ataspun hanya menceritakan anak menirukan dilingkungan keluarga saja belum ketika anak mempraktekan peristiwa tersebut ke lingkungan masyarakat.perkataan baik maupun tidak baik,sengaja atau tidak sengaja anak mendengar.maka anak akan meniru apa yang dia dengar tadi.

Oleh karena itu ,sebagai orang tua harus berusaha dalam memberikan dan menyampaikan kata kata yan dapat diterima oleh anak sesuai dengan usianya.maka dalam perkataan ,dalam buku mendidik anak dengan teladan ( /AbuBakar Baraja-Jakarta:studia press,2006 ) komunikasi atau dialog anak dan orang tua menggunakan 4 P yaitu : pengenalan,pengertian,penghargaan dan persahabatan

Pengenalan,dialog ini beranjak dibawah usia 7 tahun.karena pada usia ini anak selalu menerima segala apa yang didengarnya,begitu juga apa yang dilihatnya.dimana usia ini juga sangat tepat untuk mengenalkan kata kata ataupun bahasa yang baik,begitu juga meletakkan bahasa pada tempatnya.

Pengertian,dimana perkataan atau ucapan orang tua yang disampaikan kepada anak akan menjadi suatu pengertian bagi dirinya.yaitu bahwa bahasa itu baik untuk di ucapkan kembali.pengetian ini juga menunjukan bahwa anak mengerti kapan kata kata itu diucapkan dan untuk siapa kata kata itu diucapkan

Penghargaan,dimana pembicaraan atau dialog dengan memberikan penghargaan kepada anak saat anak mengungkapkan dan menyatakan pendapatnya.anak harus diberi suatu penghargaan minimal reward ucapan dari orang tua ketika anak benar dalam berucap.disini anak akan merasa senang ketika melakukan perbuatan yang baik.kalaupun suatu saat anak berucap kata kata yang menurut anda kotor jangan pernah memarahi anak.melainkan memberi saran kepada anak tentang ucapan ucapan yang memang pantas untuk diucapkan.

Persahabatan,dimana pembicaraan bukan lagi anak dan orang tua,melainkan sudah menjadi persahabatan,atau bisa dikatakan menjadi kawannya.jangan pernah memberi senggang antara anda sebagai orang tua dengan anak ada.sebaiknya tidak ada sesuatu yang renggang melainkan jadikan anak anda sebagai teman dekat anda.dari persahabatn antara anak dan orang tua dapat menjalin komunikasi yang kuat.anak anda tidak akan merasa sungkan ketika bertukar pengalaman dengan anda.dari sinilah anda dapat mengetahui perkembangan anak .

Ada sebuah cerita,tentang bagaimana ibu menanggapi apa yang dimaksud oleh anaknya.namun orang tua tidak pernah mendengarkan apa yang dia inginkan.dan itu sama saja mengajarkan anak untuk tidak menghiraukan orang lain.

 

Pada suatu hari dimana anak mengingikan dan membutuhkan

Sesuatu kepada orang tuanya.

“mama,tolong ambilkan mainanku dong?”

Pada saat itu orang tua memberi jawaban

“entar dulu ya nak,kamu gak lihat ibumu sedang apa ?”

“oh jadi ibu gag mau mengambil mainan adik?” kata anak

“Kamu sabar dikit ya nak”kata ibu

Sengaja ataupun tidak sengaja seringkali kita memperlakukan hal seperti itu kepada anak.penolakan inilah yang akan menjadikan contoh baginya.apabila suatu hari nanti ibu yang meminta tolong kepada anak.takutnya anak akan menjawab sesuai pengalaman yang diberikan oleh ibunya.oleh karena itu ,sebagai orang tua janganlah memberikan contoh yang tidak baik untuk anak.jawablah pertanyaan dari anak serta penuhi keinginan anak.untuk lebih jelasnya anda dalam mendidik anak maka anda sebagai orang tua harusnya melakukan hal yang teladan (mendidik anak dengan teladan/abubakar baraja-jakarta:studia press,2006).contohnya :

Merespon,memperhatikan,menanggapi dan bereaksi terhadap segala pertanyaan dan perkataan yang ditujukan kepada kita.setidaknya kita mendengar apa yang anak bicarakan.respon yang sederhana ini akan memberikanrasa ketenangan kepada anak,bahwa perkataan atau keinginan anak akan dipenuhi

Biasakan melihat situasi dan kondisi anak,perhatikan apa yang sedang dilakukan anak.jika situasi anak memungkinkan untuk diajak bicara dan menyatakan keinginan dan kebutuhan kita kepadanya.mulailah dengan memberikan suatu isyarat bahwa kita akan mengajak bicara kepadanya,dari sikap orang tua yang selalu melihat situasi dan kondisi maka anak akan belajar juag bagaimana tata cara anak berbicara dengan orang tua.maka anak akan mengajak orang tua dimana dengan situasi dan kondisi orang tua yang siap untuk ditanya

Menerima semua apa yang dilakukannya,anak anak dangat membutuhkan perhatian dari orang tua .perhatian dari orang tua yang diberikan kepada anak merupakan suatu kenyakinan anak bahwa dia berada dalam lingkungannya.

Mengadakan sentuhan fisik dan kelembutan,berilah pelukan dan sentuhan fisik kepada anak karena dalam memberi pelukan anak akan merasa aman dan nyaman bersama kita.perasaan ini juga akan menjadikan percaya diri yang tinggi.

 

Pernyataan diatas telah menjelaskan bagaimana kita sebagai orang tua mendidik anak dengan teladan.karena banyaknya pengaruh pengaruh negatif diluar lingkungan yang akan berdampak buruk bagi anak.apalagi banyaknya kasus kasus yang berhubungan tentang anak usia dini.seperti kekerasan kepada anak dan pelecehan anak.

 

Bulan bulan ini banyak terjadi kasus tentang kekerasan  pada anak.banyak perilaku tidak senonoh yang dilakukan terhadap anak. contohnya, bentuk penyiksaan anak,pelecehan seksual terhadap anak,dan  melakukan kontak fisik kekerasan terhadap anak

Data dari komisi nasional PAI mencatat pada tahun 2010

 jumlah pelanggaran hak anak yang terpantau sebanyak 2.046

di kawasan jabodetabek.

laporan kekerasan pada tahun 2011 naik menjadi 2.462 kasus.

pada tahun 2012 naik lagi menjadi 2.626 kasus

 dan pada 2013 melonjakmenjadi 3.339 kasus.

”bahkan , dalam tiga bulan pertama 2014 kami menerima

252 laporan kekerasan pada anak,”ungkap arist.

laporan kekerasan pada anak yang masuk ke komnas PA didominasi kejahatan seksual yang dari 2010 hingga 2014 angkanya berkisar 42-62%

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kasus kekerasan pada anak tiap tahunnya makin bertambah.mungkin karena kurangnya pendidikan anak dilingkungan sekolah , Di lingkungan keluarga atau di lingkungan masyarakat sekitar.tetapi yang berperan penting disini adalah bagaimana keluarga mendidik anak itu sendiri.dari didikan anak yang teladan maka cerdaslah anak tersebut.dari anak cerdas itulah berbagai kekerasan tentang anak akan berkurang.anak akan cerdas dalam memilih lingkungannya.memilih untuk menjauh jika lingkungan itu memang buruk dan anak akan merasa nyaman jika lingkungan yang mereka tempati adalah aman. Mendidik anak tidaklah gampang, kita harus mepunyai persiapan. Pertama, kita harus membentuk anak secara akhlak, yakni dengan keadaan jiwa yang terlatih sehingga kita benar benar telah mengajarkan anak dengan  mudah dan spontan. Kedua, kita harus mengajarkan konsep spiritual karena  kecerdasan spiritual dan mengembangkan kemampuan anak dalam bersikap dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan yang terakhir kita juga harus mengajarkan tentang sosial kepada anak.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar