PENTINGNYA PENDIDIKAN KELUARGA UNTUK ANAK USIA DIN
Pendidikan itu ibarat sebuah pakaian yang dapat
menaungi pemakainya dari sengatan panasnya matahari .tetapi pakaian ini tidak
dapat dibentuk dalam awang awang. Melainkan harus di tata sedemikian rupa
sehingga menjadi lebih indah dan asri.
Oleh karena itu, mereka yang menciptakan sebuah
pakaian tentunya bertanggung jawab atas terbentuknya pakaian yang asri dan
indah agar dapat menjadi sebuah pakaian yang nyaman untuk pemaikainya.begitu
pula dalam mendidik anak . Apabila anak di arahkan sesuai dengan kapasitas, potensi
dan perkembangan serta tahapan-tahapan yang akan dilaluinya , maka anak akan
menjadi penyejuk sanubari dan menyenangkan bila dipandang mata.
Dari pernyataan di atas sudah dijelaskan bagaimana
pentingnya suatu pendidikan,dimana pendidikan itu sendiri yang menentukan suatu
masa depan seseorang kelak. Akan tetapi, dalam pendidikan di Indonesia sendiri,
tingkat pendidikannya semakin rendah.mungkin bisa dikarenakan kualitas para
pendidik masih tergolong lemah dalam menggali potensi anak. Para pendidik pun
seringkali memaksakan kehendaknya tanpa pernah memperhatikan kebutuhan, minat
dan bakat yang dimiliki siswanya. Padahal proses pendidikan yang baik itu
dengan memberikan kesempatan pada anak untuk kreatif. Itu harus dilakukan sebab
pada dasarnya gaya berfikir anak tidak bisa di arahkan. Oleh karena itu, kita
sendiri yang nantinya sebagai orang tua harus bisa mendidik anak dengan baik.
Dikarenakan pendidikan di negara kita sendiri pun masih lemah. Jadi, pintarnya
pintarnya kita dalam mengajarkan sesuatu pada anak kita sendiri .
Mendidik anak tidaklah gampang, kita harus mepunyai
persiapan. Pertama, kita harus membentuk anak secara akhlak, yakni dengan
keadaan jiwa yang terlatih sehingga kita benar benar telah mengajarkan anak dengan
mudah dan spontan. Kedua, kita harus
mengajarkan konsep spiritual karena
kecerdasan spiritual dan mengembangkan kemampuan anak dalam bersikap dan
mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan yang terakhir kita juga harus
mengajarkan tentang sosial kepada anak . Tentang bagaimana anak menyesuaikan diri
dengan norma-norma yang ada di lingkungannya, tentang moral dan tradisi. Akan tetapi,
sebelum kita mendidikan anak anak kita harus menyesuaikan perkembangannya dan
mengembangkan potensi anak karena kalaupun saat kita mengajarkan sesuatu pada
anak dan tingkat perkembangannya belum memenuhi tahap pencapainya anak, anak
akan sulit menerima apa yang anda ajarkan, jadi kita harus mempunyai suatu
kriteria pencapaian perkembangan anak. Entah itu dari pihak LSM yang menaungi
pendidikan anak ataupun kita sendiri yang mencari sendiri dari sumber sumber
yang menurut anda sudah terpercaya agar kita dapat mengontrol laju perkembangan
anak kita nanti.Banyak cara untuk melakukan suatu pendidikan kepada anak diantaranya,
pendidikan di sekolah, pendidikan di lingkungan masyarakat, dan pendidikan
dalam keluarga. Dimana kalau pendidikan di sekolah adalah pendidikan dimana anak
ditempatkan dalam suatu wadah pengembangan kompetensi anak. Di dalam sekolah pun
terdapat guru yang membimbing anak tesebut dalam menjalani dunia pendidikan. Pendidikan
di lingkungan masyarakat, dimana kompetensi perkembangan anak tergantung dimana
lingkungan anak itu ada. Lingkungan itu sendiri akan memberi pengalaman kepada
anak. Entah anak akan mendapatkan pengalaman yang positif maupun negatif, tergantung
lingkungan yang memberikan pengalaman anak itu. Untuk pendidikan dalam
keluarga, disini keluargalah yang sangat berperan aktif dalam mendidik anak, dimana
keluarga akan mendidik anak dengan ide ide mereka sendiri. Dalam keluarga juga
yang berperan dalam memberi masukan tentang pengalaman pengalaman anak yang
menurut mereka negatif.
Memang dalam proses pendidikan anak kita harus
hati-hati, meskipun kita sudah memasukkan ke sekolah anak usia dini , namun
banyak juga pengaruh pengaruh yang datang dari lingkungan tersebut. Pengalaman
pengalaman dari teman, guru, ataupun orang disekelilingnya. Apalagi anak-anak
memiliki sifat imitasi. Imitasi itu sendiri adalah peniruan sesaat yang
dilakukan anak dalam memperhatikan perilaku dan perkataan maupun sikap orang
lain. Jadi, anak sangat gampang menirukan omongan orang lain. Entah itu omongan
yang baik ataupun buruk, anak pun juga belum mengerti tentang bicara atau
ucapan yang baik.
Dalam pendidikan di lingkungan masyarakat pun sama ,
dalam lingkungan anak pun belum tentu
pengalaman pengalama yang didapat oleh anak itu positif semua. Melainkan antara
positif dan negatifnya sama. Pintar-pintar anak dalam menyaring pengalaman-pengalaman
negatif itu. Dalam penyaringan ini diusahakan keluarga dapat membantu anak
dalam menyaring pengalaman yang negatif pada anak. Mungkin ketika anak baru
pulang dari bermain di lingkungan sekitar. Kita dapat bertanya tentang pengalaman
anak apa yang dia dapat. Kalaupun ada pengalaman yang menurut anda negative
kita wajib memberi anak masukan dari pengalaman tersebut.karena anak memiliki
sifat peniru itu, diusahakan sesering mungkin kita bertanya tentang pengalaman
anak dan memberi saran dari pengalaman tersebut.
Yang terakhir, kita membicarakan tentang pendidikan
dalam keluarga. Dimana terjadi suatu pembelajaran yang ada di ruang lingkup
keluarga. Dimana keluarga adalah suatu tempat yang sangat menentukan tumbuh
kembang anak. Dimana dalam keluarga ini anak di didik tentang tata cara, kesopanan,
dan norma-norma yang ada di lingkungannya. Dalam keluarga juga anak bukan hanya
didik dari segi materi tapi anak diajarkan tentang pertumbuhannya. Tentang
bagaimana anak tumbuh dengan sehat berikut ada cara mendidik anak dengan
teladan.bagaimana kita akan mengajarkan kepada anak dengan baik dan benar.
Disini penulis akan meberi sedikit percakapan dari
seorang anak kepada ibunya.tentang bagaimana perkataan ibunya yang mungkin
tidak baik untuk anak tetapi disampaikan kepada anak.padahal resiko terhadap
anak ini sangat besar.
Ardi seorang anak yang lucu dan lincah.dalam usianya
Yang masih empat tahun ini dia menjadi dambaan orang
tuanya.
Suatu hari ketika ardi sedang melompat,tiba tiba dia
terjatuh.
ibunya dengan spontan berkata “ kasihan deh lo !”
kata kata inipun sangat berkesan oleh ardi.
Dan lain waktu ketika seseorang yang mengalami
kecelakaan
Ataupun kesalahan dan saat itulah ardi berujar
“kasihan deh lo !“
Dari cerita atas dapat disimpulkan bahwa anak sangat
suka menirukan perkataan orang lain.apalagi perkataan yang ditirukan tadi
sangat berkesan bagi anak.di dalam cerita di ataspun hanya menceritakan anak
menirukan dilingkungan keluarga saja belum ketika anak mempraktekan peristiwa
tersebut ke lingkungan masyarakat.perkataan baik maupun tidak baik,sengaja atau
tidak sengaja anak mendengar.maka anak akan meniru apa yang dia dengar tadi.
Oleh karena itu ,sebagai orang tua harus berusaha
dalam memberikan dan menyampaikan kata kata yan dapat diterima oleh anak sesuai
dengan usianya.maka dalam perkataan ,dalam buku mendidik anak dengan teladan (
/AbuBakar Baraja-Jakarta:studia press,2006 ) komunikasi atau dialog anak dan
orang tua menggunakan 4 P yaitu : pengenalan,pengertian,penghargaan
dan persahabatan
Pengenalan,dialog ini
beranjak dibawah usia 7 tahun.karena pada usia ini anak selalu menerima segala
apa yang didengarnya,begitu juga apa yang dilihatnya.dimana usia ini juga
sangat tepat untuk mengenalkan kata kata ataupun bahasa yang baik,begitu juga
meletakkan bahasa pada tempatnya.
Pengertian,dimana perkataan
atau ucapan orang tua yang disampaikan kepada anak akan menjadi suatu
pengertian bagi dirinya.yaitu bahwa bahasa itu baik untuk di ucapkan
kembali.pengetian ini juga menunjukan bahwa anak mengerti kapan kata kata itu
diucapkan dan untuk siapa kata kata itu diucapkan
Penghargaan,dimana
pembicaraan atau dialog dengan memberikan penghargaan kepada anak saat anak
mengungkapkan dan menyatakan pendapatnya.anak harus diberi suatu penghargaan
minimal reward ucapan dari orang tua ketika anak benar dalam berucap.disini
anak akan merasa senang ketika melakukan perbuatan yang baik.kalaupun suatu
saat anak berucap kata kata yang menurut anda kotor jangan pernah memarahi
anak.melainkan memberi saran kepada anak tentang ucapan ucapan yang memang
pantas untuk diucapkan.
Persahabatan,dimana pembicaraan
bukan lagi anak dan orang tua,melainkan sudah menjadi persahabatan,atau bisa
dikatakan menjadi kawannya.jangan pernah memberi senggang antara anda sebagai
orang tua dengan anak ada.sebaiknya tidak ada sesuatu yang renggang melainkan
jadikan anak anda sebagai teman dekat anda.dari persahabatn antara anak dan
orang tua dapat menjalin komunikasi yang kuat.anak anda tidak akan merasa
sungkan ketika bertukar pengalaman dengan anda.dari sinilah anda dapat
mengetahui perkembangan anak .
Ada sebuah cerita,tentang bagaimana ibu menanggapi
apa yang dimaksud oleh anaknya.namun orang tua tidak pernah mendengarkan apa
yang dia inginkan.dan itu sama saja mengajarkan anak untuk tidak menghiraukan
orang lain.
Pada suatu hari dimana anak mengingikan dan
membutuhkan
Sesuatu kepada orang tuanya.
“mama,tolong ambilkan mainanku dong?”
Pada saat itu orang tua memberi jawaban
“entar dulu ya nak,kamu gak lihat ibumu sedang apa
?”
“oh jadi ibu gag mau mengambil mainan adik?” kata
anak
“Kamu sabar dikit ya nak”kata ibu
Sengaja ataupun tidak sengaja seringkali kita
memperlakukan hal seperti itu kepada anak.penolakan inilah yang akan menjadikan
contoh baginya.apabila suatu hari nanti ibu yang meminta tolong kepada anak.takutnya
anak akan menjawab sesuai pengalaman yang diberikan oleh ibunya.oleh karena itu
,sebagai orang tua janganlah memberikan contoh yang tidak baik untuk
anak.jawablah pertanyaan dari anak serta penuhi keinginan anak.untuk lebih
jelasnya anda dalam mendidik anak maka anda sebagai orang tua harusnya
melakukan hal yang teladan (mendidik anak dengan teladan/abubakar
baraja-jakarta:studia press,2006).contohnya :
Merespon,memperhatikan,menanggapi
dan bereaksi terhadap segala pertanyaan dan perkataan yang ditujukan kepada
kita.setidaknya kita mendengar apa yang anak bicarakan.respon yang sederhana
ini akan memberikanrasa ketenangan kepada anak,bahwa perkataan atau keinginan
anak akan dipenuhi
Biasakan melihat
situasi dan kondisi anak,perhatikan apa yang sedang dilakukan anak.jika
situasi anak memungkinkan untuk diajak bicara dan menyatakan keinginan dan
kebutuhan kita kepadanya.mulailah dengan memberikan suatu isyarat bahwa kita
akan mengajak bicara kepadanya,dari sikap orang tua yang selalu melihat situasi
dan kondisi maka anak akan belajar juag bagaimana tata cara anak berbicara
dengan orang tua.maka anak akan mengajak orang tua dimana dengan situasi dan
kondisi orang tua yang siap untuk ditanya
Menerima semua
apa yang dilakukannya,anak anak dangat membutuhkan perhatian dari orang
tua .perhatian dari orang tua yang diberikan kepada anak merupakan suatu
kenyakinan anak bahwa dia berada dalam lingkungannya.
Mengadakan
sentuhan fisik dan kelembutan,berilah pelukan dan sentuhan
fisik kepada anak karena dalam memberi pelukan anak akan merasa aman dan nyaman
bersama kita.perasaan ini juga akan menjadikan percaya diri yang tinggi.
Pernyataan diatas telah menjelaskan bagaimana kita
sebagai orang tua mendidik anak dengan teladan.karena banyaknya pengaruh
pengaruh negatif diluar lingkungan yang akan berdampak buruk bagi anak.apalagi
banyaknya kasus kasus yang berhubungan tentang anak usia dini.seperti kekerasan
kepada anak dan pelecehan anak.
Bulan bulan ini banyak terjadi kasus tentang
kekerasan pada anak.banyak perilaku tidak
senonoh yang dilakukan terhadap anak. contohnya, bentuk penyiksaan anak,pelecehan
seksual terhadap anak,dan melakukan
kontak fisik kekerasan terhadap anak
Data dari komisi nasional PAI mencatat pada tahun
2010
jumlah
pelanggaran hak anak yang terpantau sebanyak 2.046
di kawasan jabodetabek.
laporan kekerasan pada tahun 2011 naik menjadi 2.462
kasus.
pada tahun 2012 naik lagi menjadi 2.626 kasus
dan pada 2013
melonjakmenjadi 3.339 kasus.
”bahkan , dalam tiga bulan pertama 2014 kami
menerima
252 laporan kekerasan pada anak,”ungkap arist.
laporan kekerasan pada anak yang masuk ke komnas PA
didominasi kejahatan seksual yang dari 2010 hingga 2014 angkanya berkisar
42-62%
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kasus
kekerasan pada anak tiap tahunnya makin bertambah.mungkin karena kurangnya
pendidikan anak dilingkungan sekolah , Di lingkungan keluarga atau di
lingkungan masyarakat sekitar.tetapi yang berperan penting disini adalah
bagaimana keluarga mendidik anak itu sendiri.dari didikan anak yang teladan
maka cerdaslah anak tersebut.dari anak cerdas itulah berbagai kekerasan tentang
anak akan berkurang.anak akan cerdas dalam memilih lingkungannya.memilih untuk
menjauh jika lingkungan itu memang buruk dan anak akan merasa nyaman jika lingkungan
yang mereka tempati adalah aman. Mendidik anak tidaklah gampang, kita harus
mepunyai persiapan. Pertama, kita harus membentuk anak secara akhlak, yakni
dengan keadaan jiwa yang terlatih sehingga kita benar benar telah mengajarkan
anak dengan mudah dan spontan. Kedua,
kita harus mengajarkan konsep spiritual karena
kecerdasan spiritual dan mengembangkan kemampuan anak dalam bersikap dan
mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan yang terakhir kita juga harus
mengajarkan tentang sosial kepada anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar